GAC Aion baru menjual empat mobil listrik di Indonesia, tapi semua modelnya sudah mendapat sambutan baik dari pasarnya masing-masing. Seperti Hyptec HT yang menjadi andalan di segmen SUV, karena tidak hanya menghadirkan sejumlah fitur canggih, tetapi juga berupa mobil dengan pintu gullwing. Karena terhitung sebagai mobil baru, Hyptec HT menjalani tes tabrak di kampung halamannya, dan mendapat hasil yang memuaskan.Hyptec HT Jalani Tes Tabrak di Negeri Tirai BambuSebenarnya Hyptec HT sudah dihadirkan di Negeri Tirai Bambu sejak 2023 lalu, tapi modelnya baru dibawa ke luar negeri setahun setelahnya. Meski begitu, mobil baru dari Aion ini disambut baik oleh banyak konsumen, terutama di Indonesia, karena berupa SUV pintu gullwing yang unik dan menarik. Tidak heran kalau mereka sudah mempersiapkan produksi lokal untuk Hyptec HT.Sementara itu, model ini menjalani tes tabrak yang digelar oleh China Insurance Automotive Safety Index atau C-IASI. Dari sejumlah pengujian ketat yang diberikan, Hyptec HT mendapat peringkat ‘Good’, dan mencatat sejumlah bagian mobil yang mampu memberikan perlindungan maksimal saat terjadi tabrakan. Seperti pilar A, B, dan C yang masih tetap utuh, sub-frame yang kokoh, hingga struktur lateral kabin dapat mencegah kerusakan langsung pada bagian dalam mobil.SUV TangguhSelain itu, sabuk pengaman dengan pretensioner dan enam buah airbag dapat memberikan perlindungan maksimal bagi pengemudi maupun penumpang. Fitur keselamatannya juga dinilai bagus, dengan sistem kemudi yang dirancang agar roda depan tidak dapat menimbulkan cedera pada bagian kaki penumpang depan saat terjadi tabrakan. Kedengarannya cukup menarik untuk mobil listrik seperti ini.
Guangzhou Automobile Co.Ltd alias GAC Group telah meluncurkan AION UT untuk konsumen di China. Mobil listrik 'murah' tersebut digadang-gadang menjadi penantang Wuling Cloud EV yang telah meluncur lebih dulu.Sebagai mobil listrik entry level atau pemula, AION UT hanya dibanderol 69.800-101.800 yuan atau sekira Rp 157-230 jutaan. Kendaraan ramah lingkungan tersebut sudah bisa dipesan konsumen setempat.Meski harganya cukup terjangkau, namun AION UT punya sejumlah kelebihan yang tak dimiliki produk lain sekelasnya, mulai dari jarak tempuhnya yang jauh hingga fiturnya yang termasuk lengkap.Berikut Spesifikasi AION UTAION UT punya dimensi panjang 4.270 mm, lebar 1.850 mm, tinggi 1.575 mm dan jarak sumbu rodanya 2.750 mm. Pilihan warnanya ada enam opsi, yakni merah, silver, putih, beige, ungu dan hijau.Secara tampilan, AION UT sepintas memang mengingatkan kita dengan Wuling Cloud EV. Mobil listrik tersebut punya desain bodi dengan tarikan garis yang serba membulat. Bahkan, bisa dibilang, tanpa sudut-sudut tajam sama sekali.Pada bagian wajah, tampilannya sangat menggemaskan. Pabrikan memilih konsep clean and cute melalui desain yang minimalis. Lampu utama atau headlamp-nya dirancang seperti mata dengan alis, kemudian gril-nya membentuk mulut dan emblem 'AION' di posisi sentral seperti hidung.Selain itu bagian belakangnya juga dibuat benar-benar sederhana dengan penggunaan lampu membulat yang dipasang terpisah. Menariknya, tak ada emblem merek atau model di bagian tersebut.
Agen tunggal pemegang merek mobil listrik asal China, Aion Indonesia, berencana menghadirkan sedikitnya tiga model kendaraan ramah lingkungan untuk pasar Tanah Air tahun ini. Langkah tersebut sebagai salah satu bentuk komitmen perusahaan untuk mendorong penggunaan kendaraan listrik sebagai alat transportasi serta memastikan keragaman produk yang ditawarkan kepada masyarakat. “Tahun ini kami berkomitmen meluncurkan setidaknya tiga jenis mobil di Indonesia, dan dalam waktu dekat, kami akan memperkenalkan lini terbaru dari GAC AION yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan seluruh lapisan masyarakat Indonesia,” ujar CEO Aion Indonesia Andry Ciu, Jumat (5/7/2024).Sejalan dengan hal itu, Aion Indonesia juga menandatangani kerja sama dengan PT PLN (Persero) untuk mengembangkan dan menyediakan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Jakarta.Melibatkan 27 mitra badan usaha upaya terkait sesuai amanat Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 79 Tahun 2023 yang berisi soal langkah-langkah penting untuk mempercepat adopsi kendaraan listrik berbasis baterai di Indonesia, khususnya dalam sektor transportasi jalan secara masif. Pemerintah menargetkan penambahan 3.000 unit SPKLU dan 250 unit Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) untuk kendaraan listrik roda dua dan roda empat di tahun 2024. “Sebagai lokomotif penggerak transisi energi di Tanah Air, diperlukan kolaborasi serta keterlibatan dari semua pihak yang bersangkutan. Kami akan terus berupaya menghadirkan SPKLU dan SPBKLU di seluruh Indonesia," kata Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo.Oleh karenanya, AION Indonesia berkomitmen untuk menyukseskan transformasi energi nasional dengan menghadirkan solusi berkendara yang ramah lingkungan, berteknologi tinggi, cerdas, dan termutakhir. Salah satu inisiatifnya adalah peluncuran AION Y Plus di Indonesia Juni lalu. Langkah ini menunjukkan kontribusi perusahaan dalam mendukung keberlanjutan pemerintah dan peran kunci mempercepat adopsi kendaraan listrik di Indonesia. "Selain itu, kami juga menyediakan fasilitas pemasangan wall-charger secara gratis bagi seluruh pengguna AION Y Plus. Ini merupakan upaya kami dalam menghadirkan solusi untuk para pengendara," kata Andry.